WAKAF MANDIRI - Ada sekian banyak celah masuknya setan yang harus kita waspadai. Dengan keahliannya memanfaatkan kelalaian kita, setan mampu merasuk ke dalam diri manusia melalui celah-celah tersebut. Dan salah satunya, melalui celah kebodohan.
Kebodohan merupakan celah utama tempat masuknya setan untuk menggoda manusia. Tidak berlebihan jika kita mengatakan, bahwa semua celah masuk setan dimulai dari sini. Diatasnyalah celah-celah yang lain bersandar dan menjadikannya penyangga.
Hal ini karena orang yang bodoh tidak mengetahui celah-celah masuk setan, sehingga ia tidak mengetahui bagaimana cara menutupnya. Ia tidak tahu segala tipu dayanya, sehingga tidak tahu cara menepisnya. Ia juga tidak tahu semua perangkat dan jeratnya, sehingga tidak tahu cara menghindarinya.
Oleh karena itu, setan begitu mudah mempengaruhi dan menjerumuskannya hanya dengan tipu daya yang sepele. Orang yang bodoh tidak dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Ia juga tidak dapat membedakan antara sunnah dan bid’ah.
Terkadang, setan menjerumuskannya kepada kejahatan karena menganggapnya sebagai kebaikan. Atau, menjerumuskannya kepada bid’ah karena menganggapnya sebagai sunnah. Maka orang seperti ini termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi.
Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ‘Apakah akan Kami articleshukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya.’ Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedang mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (Qs. Al Kahfi: 103-104).
Kebodohan akan mencemari hati dan membutakan sanubari. Oleh karena itu, orang bodoh merupakan target utama setan. Setan akan mengarahkan panah-panah syubhat dan racun-racun syahwat kepadanya. Sehingga menjadi korban keganasan hawa nafsu, dan tawanan syahwat.
Jika telah sampai pada taraf seperti ini, setan akan mengangkat mereka untuk jadi prajuritnya yang menyebarkan kerusakan di muka bumi dan menghalang manusia dari kebenaran. Sehingga, ia akan termasuk dalam barisan golongan setan.
Allah SWT berfirman, “Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itu golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al Mujadilah: 19)