...
Waktu Berdoa yang Mustajab

WAKAF MANDIRI - Doa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Doa merupakan praktik nyata kita dalam menerapkan ilmu tauhid. Ketika seorang yang mengesakan Allah berdoa, maka orang tersebut akan mengarahkan doanya hanya kepada Allah, bukan kepada selainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada yang dapat mengubah qadha’ (ketetapan Allah) kecuali do’a. Dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali perbuatan baik.” (HR. At-Tirmidzi).

Diantara keluasan rahmat Allah, Dia jadikan bagi hambaNya sebagian waktu yang jika seorang hamba berdoa di dalam waktu-waktu tersebut, akan dikabulkan doanya. Diantara waktu mustajabnya doa, yaitu,

  1. Doa di Sepertiga Malam Terakhir.

Waktu ini, merupakan salah satu waktu terkabulnya doa. Karena pada waktu ini, Allah turun ke langit dunia, dan mengabulkan doa hambaNya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tuhan kita Tabaraka wa Ta’ala, turun setiap malam ke langit dunia, ketika sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepadaKu, Aku akan kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepadaKu, niscaya Aku berikan. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepadaKu, akan Aku ampuni dia’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  1. Ketika Sujud.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Kondisi paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (ketika sujud).” (HR. Muslim, Ahmad, An-Nasa’i dan Abu Dawud).

Hikmah dari posisi sujud ini adalah, seorang hamba membuktikan kehambaan, ketundukan, kerendahan, dan kefakirannya. Dalam kondisi seperti ini, sangat tepat bagi seorang hamba untuk memanjatkan doa, karena dia sangat dekat dengan Allah dan akan dikabulkan doanya.

  1. Antara Adzan dan Iqamah.

Telah diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Rasusullah SAW bersabda, “Doa yang dipanjatkan antara adzan dan iqamah tidak akan ditolak.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi).

  1. Saat Mustajab di Hari Jumat.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari Jumat itu terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim memohon kepada Allah, sedangkan iapun menunaikan shalat di waktu tersebut, kecuali Dia akan mengabulkannya.” Dan Rasulullah SAW mengisyaratkan dengan tangannya, bahwa saat-saat itu hanya sebentar. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  1. Doa Orang yang Berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak akan ditolak, orang yang berpuasa hingga ia berbuka …” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

  1. Doa Orang yang Didzalimi, Doa Musafir, dan Doa Orang Tua kepada Anaknya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya akan dikabulkan, tidak diragukan lagi, doa orang yang didzalimi, orang yang musafir, dan doa orang tua bagi anaknya.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud).

Dari hadits di atas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu seorang musafir hendaknya memanfaatkan waktu pada saat sedang safar untuk berdoa kepada Allah. Barang kali tersebut adalah doa yang kelak akan dikabulkan oleh Allah. Dan kita harus waspada jangan sampai mendzalimi orang lain.

Karena doa yang berasal dari hati yang terluka, tidaklah ada hijab antara dia dengan Allah. Orang tua juga harus berhati-hati dalam berdoa, karena jika dalam keadaan marah, kemudian berdoa buruk kepada anaknya, maka doanya manjur. Sering kali orang tua menyesal setelah doa tersebut dikabulkan.

  1. Doa Ketika Turun Hujan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Dua Doa yang tidak tertolak, yaitu, ketika (atau sesudah) adzan dikumandangkan dan ketika turun hujan.” (HR. Al Hakim)

  1. Doa Saat Perang Berkecamuk, dan Saat Adzan Dikumandangkan.

Dari Abu Hazim, dari Sahal bin Sa’ad, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Dua doa tidak ditolak atau jarang sekali ditolak, doa ketika adzan berkumandang, dan ketika perang berkecamuk.” (HR. Abu Dawud).