WAKAF MANDIRI – Wakaf, bukanlah ibadah yang pemanfaatanya hanya sekali pakai. Melainkan terus mengalir abadi, sehingga umat bisa terus memanfaatkan harta benda tersebut. Selama harta wakaf tersebut dikelola oleh nazhir dengan amanah. Insya Allah, memberi hasil yang baik sebagaimana sifat wakaf yang harus produktif.
Oleh karena itu, wakaf menjadi ibadah harta yang menguntungkan bagi wakif. Sebab, menjadi amal jariyah yang akan terus mengalirkan pahala. Selain itu, mauquf’alaih (penerima manfaat) pun juga mendapatkan keuntungan dengan menerima manfaat dari harta yang diwakafkan.
Ada banyak contoh wakaf produktif di kehidupan sehari-hari. Seperti halnya, wakaf kendaraan ambulans untuk desa pelosok. Wakaf kendaraan ambulans termasuk wakaf produktif, karena manfaatnya akan terus dirasakan oleh masyarakat desa tersebut.
Walaupun begitu, dalam pelaksanaannya tetap membutuhkan biaya operasional untuk sopir, bensin, hingga perawatan ambulans. Agar tetap berfungsi secara produktif dan memberi kebermanfaatan untuk khalayak.
Selain itu, juga ada wakaf produktif berupa memakmurkan masjid dipelosok desa. Lalu, wakaf produktif digunakan untuk membantu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang tengah mengalami kesulitan di tengah pandemi Covid.
Jadi, wakaf cakupannya sangat luas, tidak hanya terfokus pada pembangunan rumah ibadah dan sarana sekolah saja. Namun, juga untuk kemanusiaan serta permasalahan sosial di masyarakat.