...
Silaturahim Saat Pandemi

WAKAF MANDIRI - Tradisi masyarakat muslim, Lebaran selalu dijadikan momentum untuk menjalin tali silaturahim, bertemu sanak saudara, saling memaafkan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak. Para perantau bergegas mudik untuk menyongsong momen Lebaran setelah sekian lama menunggunya.

Namun semenjak pandemi COVID-19, momen Lebaran sepertinya mengalami perubahan. Kerumunan orang dalam jumlah besar sebisa mungkin dihindari, karena berpeluang besar memicu penyebaran virus COVID-19.

Tradisi berkerumun, baik dengan kerabat dekat maupun jauh terutama pada saat Lebaran, seperti dalam acara halal bi halal, adalah sesuatu yang sudah mengakar dalam tradisi masyarakat kita. Di samping itu, momen Lebaran juga sering dijadikan sebagai momen untuk nyekar ke makam kedua orang tua dan para leluhur yang telah meninggal dunia.

Situasi ini mungkin akan terasa dilematis. Di satu sisi terbayang kegagalan bersilaturahim, sedang di sisi lain ada perasaan berdosa karena tak bisa bersilaturahim dengan sanak-saudara. Padahal kapan lagi bisa bersilaturahim dengan keluarga besar, kecuali pada momen Lebaran.

Apa hendak dikata, pandemi COVID-19, suka tidak suka, telah mengganggu tatanan dan norma masyarakat yang sudah mapan. Kemapanan tersebut salah satunya bisa dibaca dalam pandangan sebagian kalangan masyarakat yang menganggap, bahwa silaturahim adalah pertemuan fisik secara langsung.

Pandangan ini jelas tidak salah, tetapi mereduksi silaturahim hanya sebatas pertemuan fisik adalah kurang tepat. Silaturahim bisa ditempuh dengan cara memberikan bantuan finansial, bantuan tenaga kepada kerabat, mengunjunginya atau hanya sekadar memberikan salam kepadanya, dan cara lain yang dikategorikan sebagai kebajikan kepada kerabat.

Maka silaturahim pada saat momen Lebaran di masa pandemi COVID-19, tidak harus dilakukan dengan dalam bentuk pertemuan fisik, apalagi dengan melibatkan jumlah orang banyak. Silaturahim bisa dilakukan dengan berbagi macam cara. Seperti memberi atau mengirimkan bantuan finansial atau memberikan bantuan tenaga kepada keluarga yang terdampak pandemi. Bisa dilakukan dengan sambungan telepon genggam atau bersilaturahim secara virtual melalui zoom.

Sehingga adanya pandemi COVID-19, tidak bisa dijadikan alasan untuk menghentikan amaliyah atau aktivitas bersilaturahim. Sebab, silaturahim merupakan amalan yang bisa melapangkan jalan rezeki dan memberikan keberkahan umur kita.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang senang dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan (diberi keberkahan, pent) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturahim.” (HR. Bukhari-Muslim).