WAKAF MANDIRI – Sudah sebuah fitrah, bahwa manusia tentu tergoda untuk mencintai harta berlebihan. Namun, menjadikan diri terhindar dari godaan untuk mencintai harta berlebihan adalah sebuah pilihan.
Pilihan untuk “menghilangkan” harta dengan jalan bersedekah atau berwakaf, adalah sebuah keputusan yang kadang tidak mudah. Terlebih dengan perhitungan rasionalitas, logika dan berkurangnya kenyamanan hidup.
Namun, kehilangan harta pada akhirnya pasti akan terjadi. Bisa karena musibah/takdir, dimana Allah berkehendak mencabut harta tersebut, kebakaran misalnya. Ataupun, memang karena kematian telah datang dan membuat harta kemudian menjadi hak ahli waris.
Hanya saja, hilang karena sedekah atau wakaf, tentulah hanya secara kasat mata di dunia. Setelah wafat, harta tersebut akan kembali dalam bentuk tabungan atau investasi pahala yang menjadi modal penting menghadapi hari perhitungan Allah kelak.
Karena itu, bila belum berwakaf, bisa jadi kita belum memiliki sebuah harta terbaik yang menyempurnakan keberkahan hidup. Tanpa wakaf, bisa jadi kita juga belum memiliki sebuah harta terbaik yang bisa kita banggakan ketika datang hari dimana Allah membandingkan kebaikan dan keburukan kita.
Padahal, hasil pembandingan itu akan memutuskan, apakah kita akan menghuni surga Allah yang Maha Indah, atau justru neraka Allah yang sedetik pun kita tidak sanggup menanggung pedih azabnya.
Untuk itu, sempurnakan ibadah harta kita dengan wakaf. Miliki harta terbaik untuk keberkahan hidup kita di dunia dan akhirat. Dan jadikan wakaf sebagai pilihan terbaik untuk harta terbaik kita. Wallahu a’lam bis shawab.