...
Sedekah Terbaik di Saat Sulit

WAKAF MANDIRI - Pernakah mengalami saat-saat sulit dan ditengah-tengah kesempitan yang sedang melanda. Lalu, tiba-tiba Allah hadirkan orang lain yang sangat membutuhkan bantuan kita. Entah itu keluarga dekat, kerabat, tetangga, atau bahkan orang dhuafa yang sengaja datang pada kita untuk meminta bantuan. Jangan tambah bersedih. Justru disaat-saat sulit itulah waktu yang terbaik untuk kita memberikan harta kita di jalan Allah. Ya, dengan sedekah terbaik, dari harta yang kita punya.

Dalam sebuah kisah diceritakan, ada seorang eksekutif muda (eksmud) dalam perjalanan ke kantor. Ketika pikiran sedang diawang-awang memikirkan permasalahan hidup, cita-cita yang belum tersampai dan kesulitan maupun tantangan hidup, Subhanallah, tiba-tiba HPnya berdering. Awalnya, ia berpikir inilah pertolongan Allah. Tetapi rupanya Allah mengirimkan kerabat dekat yang sedang kesulitan financal, sehingga harus segera ditolong.

Dengan mengucap Bismillah, walaupun tadinya terucap takkan bisa bantu ke saudara yang sedang kesusahan ini. Tetapi setelah percakapan telpon ditutup, kemudian ia merenung, dan berpikir, justru di saat-saat sulit, diwaktu yang genting inilah harus bersedekah dan membelanjakan harta di jalan Allah. Uang bisa dicari, takkan habis harta dengan disedekahkan, pikirnya.

Tanpa berpikir panjang, akhirnya tertunai sudah sedekah terbaik hari itu dengan jumlah yang lumayan besar untuk ukuran seorang eksekutif muda. Dengan Bismillah dan mengharap ridha Allah, semoga sedekah terbaik ini menjadi penghalang musibah dan bala. Serta dicatat sebagai amal ibadah yang akan menemaninya di akhirat nanti.

Benar janji Allah, banyak kemudahan-kemudahan urusan duniawi dan rezeki yang didapat olehnya. Hidupnya bahagia karena bisa berbagi, kesulitan demi kesulitan hidup dimudahkan Allah seiring berjalannya waktu. Janji Allah benar adanya, karena harta kita sesuangguhnya bukanlah harta yang sekarang kita nikmati di dunia. Tetapi, harta yang sesungguhnya adalah harta yang kita belanjakan di jalan Allah. Itulah yang menemani kita di yaumul akhir dan hari pembalasan nanti.

Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT. Yakni,

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 261)

“Kamu sekali-kali tidak akan sampai pada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali Imran: 92)