...
Makna Kata “Induk”

WAKAF MANDIRI - Dalam percakapan sehari-hari, kata “induk” kerap digunakan untuk menyebut segala yang pokok, yang menjadi asal, dan paling utama dari segala sesuatu.

Nabi Muhammad menyebut, “Induk (ummahat) itu ada empat, yakni induk obat, induk ibadah, induk etika, dan induk cita-cita.”

  1. Induk obat, artinya yang paling utama dari segala obat adalah sedikit makan. Beliau memberi petunjuk, ''Tidak ada pekerjaan anak Adam mengisi penuh suatu bejana yang lebih jelek daripada mengisi penuh perutnya. Cukup kiranya beberapa suap untuk meluruskan punggungnya. Jika tidak boleh tidak harus diisi, isilah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas.'' (HR Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim).
  2. Induk ibadah adalah sedikit dosa. Dosa bisa menghilangkan nilai ibadah. Apalagi dosa terhadap sesama manusia. Dosa karena tidak mengerjakan kewajiban sosial dapat menghilangkan makna ibadah mahdhoh (ibadah murni kepada Allah seperti salat), bahkan dapat meniadakan iman seseorang.
  3. Induk etika adalah sedikit bicara. Rasulullah SAW menyebut, “Diam itu ibadah paling tinggi” (HR. Ad-Dailami), “Diam itu bijaksana”, serta “Diam itu hiasan cendekiawan dan tirai bagi orang bodoh.” (HR. Abu as-Syaikh).
  4. Induk cita-cita adalah sabar. Kesabaran adalah tulang punggung dan basis utama bagi tercapainya cita-cita. Penelitian komparatif di Amerika antara anak-anak yang memiliki daya tahan emosi (baca: sabar) dengan anak yang memiliki kepandaian dan kecerdasan yang baik (baca: IQ) membuktikan bahwa 15 tahun kemudian (setelah anak-anak itu dewasa) ternyata anak-anak yang memiliki daya tahan emosi, lebih berhasil menjalankan karier hidupnya daripada mereka yang memiliki IQ tinggi. Karena itu Allah menganjurkan. “Mintalah kamu pertolongan dari sabar dan shalat!” (QS. Al-Baqoroh: 45).