WAKAF MANDIRI - Mungkin ada sebagian di antara kita yang berangan-angan agar besok dapat hidup mewah dan berkecukupan. Memiliki mobil dan rumah mewah, serta uang yang banyak. Sehingga dapat membeli apa saja yang kita inginkan. Kita pun menyangka, bahwa kenikmatan itulah yang akan membuat hidup kita senang dan bahagia. Namun, benarkah demikian? Sama sekali tidak.
Banyak di antara orang-orang kaya yang merasa hidupnya tidak bahagia. Hatinya merasa sempit, tidak tenang, tenteram, dan damai. Lalu, apakah nikmat Allah yang hakiki itu, yang akan membuat hidup kita ini bahagia?
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ”Nikmat itu ada dua, nikmat muthlaqoh (mutlak) dan (nikmat) muqoyyadah (nisbi). Nikmat muthlaqoh adalah nikmat yang mengantarkan kepada kebahagiaan yang abadi, yaitu nikmat Islam dan Sunnah. Nikmat inilah yang diperintahkan oleh Allah kepada kita untuk memintanya dalam doa kita, agar Allah menunjukkan kepada kita jalan orang-orang yang Allah karuniakan nikmat itu padanya.”
Dari keterangan Ibnul Qayyim rahimahullah di atas, maka jelaslah bagi kita tentang, ”Apakah nikmat Allah yang hakiki itu?”. Nikmat Allah yang hakiki itu adalah, ketika Allah SWT memberikan hidayah kepada kita, sehingga kita dapat mengenal Islam dan Sunnah, serta mengamalkannya.
Kita dapat mengenal tauhid, kemudian mengamalkannya dan dapat membedakan dari lawannya, yaitu syirik, untuk menjauhinya. Kita dapat mengenal dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah SAW, dan dapat membedakan dan menjauhi lawannya, yaitu bid’ah. Kita pun dapat mengenal dan membedakan, mana yang termasuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan manakah yang maksiat?
Nikmat ini, hanya Allah SWT berikan khusus kepada hamba-hamba-Nya yang dicintai-Nya. Dengan nikmat inilah kita dapat meraih surga, beserta segala kemewahan di dalamnya. Oleh karena itu, ketika shalat kita selalu berdoa, ”Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka.” (QS. Al Fatihah: 6-7).
Allah SWT telah memerintahkan kita untuk bergembira dan berbahagia dengan karunia dan rahmat-Nya yang telah Dia berikan kepada manusia, berupa ilmu dan amal saleh. Allah juga mengabarkan, bahwa keduanya itu lebih baik dari apa yang telah kita kumpulkan di dunia ini.
Allah SWT berfirman, ”Katakanlah,’Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan’”. (QS. Yunus: 58)
Ilmu dan amal saleh inilah, yang merupakan sumber kebahagiaan hidup kita. Karena kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan jiwa, kebahagiaan ruh dan hati. Kebahagiaan itu tidak lain adalah kebahagiaan ilmu yang bermanfaat dan amal yang saleh.
Itulah kebahagiaan abadi dalam seluruh keadaan kita. Kebahagiaan ilmu-lah yang akan menemani seorang hamba dalam seluruh perjalanan hidupnya di dunia dan akhirat.