...
Meredam Amarah

WAKAF MANDIRI – Marah, kadang perlu diredam agar tidak berdampak jelek dan merusak. Berikut beberapa cara untuk meredam amarah. Yakni,

  1. Membaca ta’awudz, meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan.

Kenapa sampai meminta tolong pada Allah agar dilindungi dari setan? Karena marah bisa berasal dari setan. Allah berfirman, “Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)

Sulaiman bin Shurod radhiyallahu ‘anhu berkata, “Pada suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR. Bukhari, no. 3282)

  1. Diam.

Karena yang namanya amarah itu, jika keluar bisa jadi keluar kata-kata yang tidak Allah ridhai. Ada yang marah keluar kata-kata kufur, ada yang marah keluar kalimat mencaci maki, ada yang marah keluar kalimat laknat, ada yang marah keluar kalimat cerai, hingga hal-hal sekitarnya pun bisa hancur.

Kalau seseorang memaksa dirinya untuk diam ketika akan marah, hal-hal yang rusak tadi tidak akan terjadi. “Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)

  1. Berganti posisi.

Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda, “Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud).

  1. Mengambil air wudhu.

Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud)

  1. Ingat wasiat Nabi SAW dan janji beliau.

Sebelum memuntahkan amarah kepada orang lain atau benda sekalipun, baiknya orang memperhatikan hadits berikut yang berisi pesan Rasulullah SAW kepada seseorang yang meminta nasehat dari beliau.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi SAW (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari)

Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah)