WAKAF MANDIRI – Pernahkah kita merasa rugi karena berbagi? Yang merasa rugi karena telah berbagi, simak penjelasan berikut ini.
Jangan-jangan Anda salah prioritas dalam berbagi. Padahal, keluarga inti saja masih kesulitan dan serba kekurangan, tapi malah mengutamakan berbagi untuk orang lain.
“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR. Bukhari).
Ingatlah, bahwa Rasulullah SAW saja selalu berusaha menyiapkan persediaan makanan untuk keluarganya. Kalaupun beliau dan keluarganya mendermakan jatah mereka untuk orang lain, hal tersebut semata-mata karena kasih sayang mereka pada umat.
Jika kita meniru kemurah hatian Rasulullah SAW, jangan sekadar apa yang terlihat di permukaan saja. Tapi tirulah hingga ke niat beliau, tak ada sedikit pun perasaan ‘terbakar demi menerangi sekitar,’ tak ada perasaan telah dirugikan karena berbagi.
Banyak yang merasa rugi berbagi karena merasa tidak menerima balasan berupa uang dan harta berlipat-lipat ganda.
Tak perlu merasa rugi, jangan-jangan badanmu dan keluarga selalu sehat, disebabkan kedahsyatan efek berbagi. Jangan-jangan banyak urusan sulit menjadi mudah dikerjakan karena Anda rajin berbagi.
“Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).
Seseorang yang hanya membeli sedikit, padahal sedang diskon besar-besaran, tentu saja akan merasa rugi. Demikian juga seseorang yang berbagi sedikit, padahal pahala dan ganjaran yang bisa diperoleh amat berlimpah, wajar saja jika merasa rugi.
Semoga perasaan rugi seperti inilah yang kita alami. Sehingga alih-alih berhenti berbagi, kita justru berniat untuk berbagi lebih banyak dan lebih optimal lagi.