...
Meneladani Sedekah Rasulullah SAW

WAKAF MANDIRI - Pribadi yang mulia akan senantiasa bersedekah, baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Membantu orang yang lemah dan dalam kondisi kesempitan agar mereka dapat melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT.

Bersedekah dengan ikhlas merupakan bukti kebenaran Iman, sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas segala nikmat dari Allah SWT. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat menakjubkan dan menjadi teladan dalam bersedekah.

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah mengungkapkan, “Rasulullah SAW adalah sosok insan yang paling banyak bersedekah dengan apa yang berada di tangan Beliau SAW. Beliau tidak pernah memperbanyak apa yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada Beliau SAW, juga tidak mengecilkannya.

Tidak ada seorang meminta kepada beliau satupun kecuali beliau SAW akan memberikannya sedikit maupun banyak. Pemberian yang Beliau berikan kepada orang lain, dilakukan tanpa mengkhawatirkan kemiskinan.

Memberi dan bersedekah merupakan perkara yang paling dicintai Nabi SAW. Kebahagiaan dan keceriaan beliau dengan apa yang beliau berikan, melebihi kebahagiaan orang yang menerima pemberian beliau. Beliau SAW adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan. Tangan kanan beliau layaknya angin yang membawa kebaikan kepada semua orang. (Zadul Ma’ad, 2/21).

Bersedekah dengan tulus tanpa harapan akan dibalas dengan hal serupa, kondisi hati bahagia meskipun sedekahnya sama sekali tanpa diapresiasi oleh orang lain. Bukan pula sedekah dengan tujuan dunia agar dikenal sebagai orang dermawan atau untuk melariskan dagangannya semata dan niat-niat lain yang lebih berorientasi duniawi. Disinilah pentingnya ilmu seputar sedekah dan butuhnya kita pada petunjuk Rasulullah SAW agar sedekah kita diberkahi.

Apa saja yang diperintahkan syariat memiliki keutamaan dan pahala besar yang kembali kepada pelakunya. Sedekah merupakan amalan saleh yang istimewa yang seharusnya kita terdorong untuk mengamalkannya.

Allah SWT berfirman, “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) dan Maha Mengetahui. Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al Baqarah: 261-262).

Semoga hal ini semakin meneguhkan iman kaum muslimin untuk bersedekah dan membelanjakan hartanya, demi kemaslahatan dunia akhirat untuk dirinya dan orang yang mereka santuni.