WAKAF MANDIRI - Allah SWT memerintahkan hambaNya untuk memperbanyak amal saleh sehingga ia masuk ke dalam surga. Bukan semata-mata amal saleh yang memasukan seseorang ke dalam surga. Namun yang memasukan seseorang ke dalam surga adalah rahmat Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, “Seseorang tidak akan masuk surga karena amalnya.” (HR. Bukhari No. 5673).
Adapun memperbanyak amal saleh adalah salah satu sebab turunnya rahmat Allah SWT kepada hambaNya, sehingga ia mejadi penghuni surga.
Allah SWT berfirman, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah aku ridai islam sebagai agamamu.” (QS Al-Maidah: 3)
Termasuk kesempurnaan Islam adalah, Allah telah menjelaskan melalui RasulNya, seluruh perkara dalam agama, amalan apa yang mendatangkan rahmat, dan sebaliknya, amalan seperti apa yang mendatangkan adzab dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah.
Tentu amat banyak amalan yang menjadi sebab masuk surga. Dan amalan penting yang banyak dilalaikan kaum muslimin saat ini, yaitu mengucapkan syahadat dan mengamalkan konsekuensinya.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah semata, tiada sekutu baginya dan bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya; bahwa kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam dan roh dari-Nya; dan bahwa surga itu benar dan neraka itu benar, niscaya Allah akan memasukannya ke dalam surga dengan perbuatan yang telah dikerjakannya.” (HR. Bukhari No. 3435).
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan ia mengetahui bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah, maka ia masuk surga.” (HR. Muslim No. 43)
Yaitu mengetahui bahwa Allah satu-satunya zat yang berhak diibadahi, sehingga haram hukumnya menyerahkan ibadah kepada selain Allah (syirik). Inilah konsekuensi dari syahadat yang hendaknya kita yakini dan amalkan. Ucapan adalah amalan yang ringan, tapi ia akan menjadi sia-sia jika hanya sampai di tenggorokan, tanpa memahami, meyakini dan mengamalkan konsekuensinya.
Mengamalkan syahadat adalah keharusan, jika mengamalkannya akan menjadi jalan menuju surga. Maka sebaliknya, tidak mengamalkan konsekuensi syahadat dengan melakukan kesyirikan akan menjerumuskannya ke dalam neraka. Bahkan ia menjadi penghuni neraka yang kekal di dalamnya.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni (dosa) karena mempersekutukanNya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS An-Nisa’: 48)
Allah akan mengampuni seluruh dosa hambaNya dengan rahmatNya bagi siapa saja yang Allah kehendaki. Adapun dosa syirik (menyekutukan Allah) tidak akan diampuni sampai hamba tersebut bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha. Oleh karena itu, bersyahadat dan mengamalkan konsekuensinya dengan bertauhid dan menjauhi kesyirikan, adalah syarat mutlak bagi siapa yang menginginkan surga.