WAKAF MANDIRI - “…Allah mencintai mereka sedang mereka cinta kepada-Nya…” (QS: al-Maidah : 54)
Tidakkah kita ingin masuk kedalam bagian orang yang dicintai Allah. Namun, banyak di antara kita yang mengaku ingin dicinta Sang Maha Kuasa, tapi tak berusaha mencari tahu kriteria seperti apa yang dicintai Allah SWT.
Untuk itu, mari kita pelajari beberapa karakter yang bisa mendapatkan cinta Allah. Diantaranya adalah,
Kabar gembira bagi hamba yang bergelimang dosa, hobi lalai, dan selama ini mengabaikan perintah serta larangan Allah. Ternyata Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dari dosa, kelalaian, dan kebodohan.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Bukankah ini adalah kesempatan yang baik untuk menarik perhatian dan merebut cinta Allah. Jangan takut dan malah menjauhi Allah, karena kekotoran yang sudah kita lakukan selama ini. Jika kita bertaubat, menyesali, dan berjanji takkan mengulangi kesalahan yang sama, Allah akan mengampuni dan memperlihatkan cintaNya pada hambanya yang bertaubat.
Sebagaimana Rasulullah yang menyatakan jika putri tercintanya sendiri, Fatimah Az Zahra, yang melakukan perbuatan mencuri, maka beliau akan tetap menjatuhkan hukuman potong tangan pada putrinya itu. Demikianlah yang disebut adil tanpa terkecuali.
“Dan jika kamu memutuskan perkara, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.” (QS. Al-Ma’idah: 42)
Hampir setiap hari kita diberi ujian. Mulai dari ujian sederhana, misalnya terjebak kemacetan, hp kecurian, dompet ketinggalan. Hingga ujian yang besar dan membuat stres, seperti masalah rumah tangga, pertengkaran dalam keluarga, dan lainnya.
Sungguh, setiap ujian ini Allah berikan untuk memberi kesempatan kita agar belajar sabar. Agar kita bisa menjadi bagian dari orang yang Allah cintai, karena Allah mencintai orang-orang yang bersabar.
“Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah. Allah menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali `Imran: 146)
Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. Yakni yang tetap bersedekah di saat lapang maupun sempit, yang mampu menahan amarah sekalipun ia bisa meluapkannya. Serta yang memaafkan kesalahan orang yang menyakitinya.
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali `Imran: 134)
Jika kita benar mendamba cinta Allah, maka kita harus menjadi orang yang bertaubat, berlaku adil, bersabar, dan tetap berbuat kebajikan di saat lapang maupun sempit.