...
WAKAF UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT

Indonesia merupakan salah satu negara dengan umat muslim terbanyak. Selain itu warga Indonesia termasuk yang paling dermawan. Hal tersebut bisa kita lihat dari kepedulian terhadap penderitaan orang lain.

Banyak gerakan berbagi dari lembaga amal yang sukses membangun kepedulian kepada sesama umat. Tidak hanya itu, gerakan – gerakan di masyarakat seperti pembangunan masjid yang dibangun dari dana wakaf atau urun dari warga sekitar juga sudah lama ada.

Ada banyak pesantren yang berhasil dibangun dari dana wakaf dengan nilai ratusan miliyar rupiah. Badan Wakaf Mandiri dengan gerakan memandirikan yatim dan dhuafa untuk membangun pesantren tahfidz yang juga mempunyai nilai ratusan miliyar dari penghimpunan wakaf dari masyarakat.

Oleh sebab itu warga Indonesia sudah tidak perlu di ajari lagi perihal amalan berbagi seperti sedekah, zakat, infak dan wakaf. Namun potensi wakaf masih sangat banyak yang belum tergali.

Ada banyak aset wakaf yang belum menjadi aset produktif yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk pendidikan, kesehatan dan kemaslahatan umat. Kesadaran akan potensi tersebut memang harus dibentuk, agar bisa dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga potensi meningkatnya kesejahteraan bisa tercapi.

Dalam UU No 41 Tahun 2004 ayat 16 tentang perwakafan yang menyebutkan bahwa wakaf  tidak hanya dalam bentuk tanah saja, melainkan bisa dengan uang, logam mulia, surat berharaga, kendaraan, hak kekayaan intelektual dan  hak sewa.

Untuk itu, pemerintah sebenarnya sudah lama memperhatikan hal itu. Namun kepercayaan masyarakat akan gerakan wakaf beberapa bulan lalu hilang dengan kasus korupsi dana bansos. Kontroversi dan berbagai anggapan tentang dana wakaf yang akan masuk ke kas negara oleh sebagian masyarakat mulai muncul. Namun terlepas dari itu ada hal yang harus di perhatikan oleh kita sebagai masyarakat adalah potensi wakaf yang masih cukup luas.

Dengan potensi wakaf uang yang mencapai 2.000 triliun per tahun tentu bisa menjangkau berbagai macam aspek baik pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan orang banyak. Terbukti banyak lembaga nadzir bersinergi membangun kesejahteraan dengan programnya seperti pendidikan gratis, rumah sakit gratis yang dikelola secara profesional.

Salah satunya adalah Badan Wakaf Mandiri dengan program pendidikan mulai dari jenjang SMP sampai perguruan tinggi gratis untuk yatim dan dhuafa. Tentu dengan hal itu akan banyak anak yatim dan dhuafa bisa tetap mengejar cita – citanya. Karena jika kita lihat disekeliling kita, masih banyak anak yang harus putus sekolah hanya karena tidak ada biaya.

Wallahu ‘alam