...
Diam, Menurut Al Ghazali

WAKAF MANDIRI - Abu Hamid Al-Ghazali mengatakan, bahwa lisan itu amat besar bahayanya jika tidak dijaga. Menurutnya, tidak ada orang yang bisa selamat darinya, kecuali dengan diam.

“Oleh sebab itu agama memuji sikap diam, bahkan menganjurkannya,” tulis Imam Ghazali dalam kitabnya Alal-al-Lisan yang telah diterjemahkan oleh Fuad Kauma menjadi 'Bahaya Lisan'.

Imam Ghazali menuliskan beberapa hadits tentang anjuran diam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Diam adalah kebijaksanaan, dan sedikit orang yang mampu melakukannya."

Menurut Al Ghazali, maksudnya, diam itu kebijaksanaan dan keteguhan.

Dari Abdullah Ibn Sufyan, bahwa ayahnya berkata, "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah. Wahai Rasulullah articleshukanlah kepadaku tentang Islam akan sesuatu yang aku tidak akan bertanya kepada seseorang pun setelah engkau. Maka beliau berkata. "Katakanlah aku beriman kepada Allah kemudian istiqomahlah!" Ayah Abdullah Ibn Sufyan kemudian bertanya lagi apakah gerangan yang harus aku pelihara? Rasulullah SAW lantas menunjukkan lidahnya dengan tangannya."

Uqbah ibn Amir berkata, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Ya Rasulullah apakah keselamatan itu? Beliau menjawab, tahanlah lisanmu dan hendaknya rumahmu menyenangkanmu (karena penuh dengan zikir-zikir dan menangislah atas kesalahanmu (karena menyesal)."

Diriwayatkan oleh Sahal ibn Saidi, bahwa Rasulullah berkata, "Barangsiapa berjanji kepadaku akan menjaga apa yang ada di antara janggut dan kumisnya (mulut) dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan), niscaya aku akan menjamin surga baginya."

Dalam sabda Beliau SAW yang lain, "Barangsiapa menghindari kejahatan qabqabnya, dzabdzab dan laqlaqnya berarti ia telah menghindari dari semua kejahatan.”

Qabqab adalah perut, dzabdzab adalah kemaluan dan laqlaq adalah lisan. Kebanyakan manusia akan binasa oleh ketiga syahwat ini. Oleh karena itu kata Imam Ghazali harus disampaikan tentang bahaya lisan, setelah menyampaikam tentang bahaya perut dan kemaluan.

Rasulullah pernah ditanya tentang sesuatu yang paling bisa menyebabkan seseorang masuk surga. Beliau menjawab, "Takwah kepada Allah dan berbudi pekerti mulia."

Beliau ditanya tentang sesuatu yang paling bisa menyebabkan seseorang terjerumus ke jurang neraka. Maka beliau mengatakan, “Dua lubang yaitu mulut dan kemaluan.”

Bisa jadi, yang dimaksud dengan mulut adalah bahaya lisan, sebab mulut tempatnya lisan. Dan bisa jadi pula, yang dimaksud dengan mulut adalah perut, karena perut adalah sumbernya.