Wakaf sering kali dianggap sebagai sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh orang tua atau mereka yang sudah mapan secara finansial. Namun, di era modern ini, persepsi tersebut perlu diubah. Generasi muda, khususnya Gen Z, juga punya peran besar dalam memanfaatkan wakaf sebagai bentuk kontribusi nyata bagi masyarakat dan dunia.
Apakah kamu salah satu dari mereka yang ingin memberikan dampak positif?
Jangan khawatir, wakaf bukan hanya untuk mereka yang sudah berumur atau kaya raya loh...
Wakaf Itu Gampang dan Fleksibel
Salah satu alasan mengapa generasi muda harus mulai berwakaf adalah karena kini wakaf menjadi lebih mudah dan fleksibel. Berkat teknologi dan berbagai platform wakaf online, kamu bisa mulai wakaf dengan nominal yang terjangkau, bahkan wakaf mandiri menyediakan wadah bagi kita semua yang ingin berwakaf mulai dari Rp 50.000. Bayangkan, dengan nominal sekecil itu, kamu sudah bisa berpartisipasi dalam amal jariyah yang pahalanya mengalir terus, bahkan setelah kamu tiada.
Profesor M.A. Mannan, seorang ekonom Islam, dalam bukunya Islamic Economics: Theory and Practice, menuliskan:
“Wakaf dapat dimodernisasi dan diaplikasikan dalam bentuk yang lebih fleksibel seperti wakaf tunai, wakaf produktif, dan melalui kolaborasi dengan lembaga keuangan, yang memungkinkan partisipasi luas dari berbagai lapisan masyarakat.”
Kutipan ini menyoroti bagaimana wakaf bersifat dinamis dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan zaman.