...
Agar Dapat Menemani Rasulullah SAW di Surga

WAKAF MANDIRI - Dekat dengan Nabi SAW adalah kenikmatan yang agung. Karenanya para sahabat beliau adalah manusia-manusia terbaik dari umat ini. Menemani sang utusan dengan iman mengangkat kedudukan mereka di atas manusia-manusia mulia sesudahnya. Ini kebersamaan dengan beliau di dunia, lalu bagaimana dengan membersamai beliau di akhirat?

Pastinya, membersamai beliau disurga jauh lebih utama lagi. Dan orang yang menemani beliau di surga berada pada tingkatan tertingginya. Karenanya, kita temukan beberapa sahabat sangat berkeinginan membersamai atau menemani beliau di sana.

Berikut ini beberapa amalan dan doa agar dapat menemani Rasulullah SAW di surga:

  1. Mutaba’ah (mengikuti) dan taat kepada Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman, “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah. Yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang shalih. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-Nisa’: 69).

Disebutkan dalam Al-Mu’jam al-Kabir milik Al-Thabrani, dari Ibnu Abas Radhiyallahu 'Anhuma, ada seseorang datang kepada Nabi SAW dan berkata, Wahai Rasulullah, sungguh aku mencintaimu sehingga aku ingin menyampaikan kepadamu jika aku datang dan tidak melihatmu, maka aku merasa nyawaku keluar. Aku juga sampaikan kalaulah aku masuk surga dan berada di bawah tempatmu, maka hal itu sangat menyedihkan buatku. Aku ingin satu tingkat bersama dirimu. Maka Rasulullah SAW tidak menjawab sedikitpun. Sehingga Allah SWT menurunkan ayat di atas. Kemudian Rasulullah SAW memanggilnya dan membacakan ayat tersebut kepadanya.

  1. Mencintai Rasulullah SAW.

Disebutkan dalam Shahihain, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, berkata, Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah tentang hari kiamat dan berkata, “Kapankah hari kiamat tiba?", beliau menjawab, "Apa yang engkau persiapkan untuk menghadapinya ?". Ia menjawab, "Tidak ada, melainkan saya mencintai Allah dan RasulNya". Maka Rasulullah bersabda, "Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai."

Anas bin Malik berkata, “Kami tidak pernah merasa gembira seperti kegembiraan kami dengan ucapan Rasulullah SAW, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai (di akhirat kelak).”

Kemudian Anas berkata, “Sungguh saya mencintai Nabi SAW, Abu Bakar dan Umar dan berharap agar saya bisa bersama mereka (di akhirat kelak) disebabkan cintaku terhadap mereka, walaupun saya tidak beramal seperti amalan mareka.” (HR. Bukhari).

Tetapi pecinta sejati yang akan mendapatkan kemuliaan ini adalah yang menempuh jalan orang yang dicintainya, mengikuti langkah-langkahnya, berada di atas manhajnya, dan mengambil petunjuknya. Kita lihat Abu Thalib sangat mencintai keponakannya namun tidak bisa membersaminya di akhirat karena ia tidak mengikuti Nabi dalam keimanan dan petunjuk. Siapa yang ingin bersama orang yang dicintainya, maka ia harus menempuh jalan orang tersebut.

  1. Memperbanyak Shalat Sunnah.

Disebutkan dalam Shahih Muslim, Rabi'ah bin Ka'ab Al Aslami Radhiyallahu 'Anhu bercerita, bahwa dia pernah bermalam bersama Rasulullah SAW. Kemudian ia meyiapkan air wudhu dan keperluannya. Beliau lalu bersabda kepadaku, "Mintalah sesuatu kepadaku." Saya berkata, "Saya meminta agar saya bisa bersamamu di surga.” Beliau menjawab, "Adakah permintaan selain itu." Saya berkata, "Hanya itu.” Beliau lalu bersabda, "Maka bantulah aku atas dirimu (untuk memohon kepada Allah agar memenuhi permintaanmu) dengan memperbanyak sujud (shalat).” (HR. Muslim).

Dari hadits ini, Ibnul Qayyim mengatakan, “Apabila kamu ingin mengetahui tingkatan semangat, maka lihatlah kepada semangatnya Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslami Radhiyallahu 'Anhu, di mana Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya, “Mintalah sesuatu kepadaku.” Lalu ia berkata, “Saya meminta agar saya bisa menemanimu di surga,” sementara orang selainnya meminta sesuatu yang memenuhi perutnya atau menutupi kulitnya.” (Madarij al-Saalikin: 3/147).

Hadits ini juga menjadi dalil bahwa membersamai Nabi SAW di akhirat kelak tidak diperoleh hanya dengan berangan-angan semata, harus dibuktikan dengan amal nyata.

  1. Berakhlak Mulia.

Dari Jabir Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya orang yang paling saya cintai dan paling dekat majelisnya denganku di antara kalian hari kiamat kelak (di surga) adalah yang paling baik akhlaknya…". (HR. Al-Tirmidzi)

  1. Memperbanyak Membaca Shalawat.

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Manusia yang paling utama (dekat) denganku hari kiamat kelak adalah yang paling banyak bershalawat atasku.” (HR. Al-Tirmidzi).

Al-Munawi Rahimahullah menjelaskan makna hadits di atas, yaitu orang yang paling dekat kepadaku (Rasulullah) dan paling dimuliakan dengan syafa’atku, serta paling berhak terhadap limpahan kebaikan-kebaikan dan dihindarkan dari keburukan-keburukan pada hari kiamat. (Lihat: Faidhul Qadir Syarh al-Jami’ al-Shaghir: 2/560)

  1. Merawat, Menyantuni dan Membantu Anak Yatim.

Berbuat baik kepada anak-anak yatim, termasuk sebab keberuntungan di akhirat dengan mendapatkan surga tertinggi. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’d Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Saya dan orang yang merawat anak yatim di surga kelak seperti ini,” seraya beliau mengisyaratkan jari tengah dan telunjuknya lalu merenggangkan keduanya.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

  1. Mendidik Anak-anak Wanita Agar Menjadi Mukminah Shalihah.

Dalam Mushannaf Ibnu abi Syaibah, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mempunyai dua orang saudari atau dua orang putri lalu ia berbuat baik kepada keduanya selama mereka bersama dirinya maka saya dan dia di surga seperti ini,” beliau mendekatkan kedua jarinya.

  1. Memperbanyak Doa.

Yakni doa agar didekatkan dengan Nabi SAW, dan menemani beliau di akhirat. Dalil umumnya adalah apa yang diminta Rabi’ah kepada Nabi SAW agar beliau mendoakannya untuk menemaninya di surga. Juga doa yang dipanjatkan Ibnu Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, “Ya Allah, saya meminta kepadaMu keimanan yang tidak akan berubah dengan kemurtadan, kenikmatan yang tiada putus, dan (aku memohon kepadaMu) agar menjadi pendamping Nabi Muhammad SAW di derajat tertinggi dari surga yang kekal." (HR. Ahmad).