...
Agar Aman Memilih Platform Wakaf Digital

WAKAF MANDIRI - Keberadaan media digital saat ini, bisa dimaksimalkan untuk meningkatkan jangkauan wakaf dan pendistribusian wakaf. Para ulama fiqih terkemuka juga telah membolehkan wakaf melalui sarana media digital. Contohnya seperti di https://wakafmandiri.org ini.

Pemanfaatan wakaf perlu diperluas cakupannya tidak hanya terbatas pada lingkup ibadah, tetapi juga di sektor-sektor lain. Khususnya pada sektor ekonomi yang saat ini sangat membutuhkan perhatian secara utuh dari semua elemen bangsa. Menurut data dari Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf pertahun mencapai 180 triliun. Namun pada realitanya, jumlah wakaf uang hanya mencapai Rp 819 Miliar (Data BWI, Januari 2021).

Saat ini, perubahan teknologi turut mengubah perilaku masyarakat. Selama pandemi ini, terjadi perubahan yang dilakukan konsumen secara sporadis dan massif. Konsumen tidak lagi melakukan transaksi secara langsung, melainkan secara digital, pembayaran secara virtual, berinteraksi lewat media sosial, dan sebagainya. Hal ini, menuntut lembaga-lembaga wakaf untuk masuk dan mengembangkan basis digital sebagai pengelolaan akuntabilitas ke publik.

Untuk itu, wakaf harus menjadi sebuah lifestyle bagi masyarakat Muslim. Dan perlu adanya profesionalisme dalam pengelolaan wakaf itu sendiri, dan juga kemudahan dalam berwakaf dengan penguatan literasi, digitalisasi dan kanal transaksi yang baik. Hal ini akan meningkatkan kebermanfaatan wakaf uang untuk umat.

Agar aman memilih platform wakaf digital, berikut langkah-langkah yang harus diperhatikan:

1. Kenali Lembaga Wakaf di Indonesia.

Wakaf merupakan instrumen kesejahteraan umat untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Pengelolaan wakaf tidak bisa sembarangan. Maka dari itu, kenali lembaga wakaf untuk mengetahui apakah lembaga sesuai syariat atau tidak. Pilihlah lembaga yang sudah memiliki izin untuk mengadakan donasi wakaf di Indonesia, seperti di https://wakafmandiri.org . Bisa cek kredibilitasnya melalui sosial media. Pelajari lembaga melalui sosial media resmi, seperti Instagram atau website. Umumnya, lembaga kredibel memiliki website sendiri.

2. Kenali Program dan Tujuannya.

Setelah mengetahui lembaganya, lalu cari tahu program dan tujuannya melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, bahkan websitenya. Pelajari program wakaf untuk satukan visi dan misi. Salah satu hukum wakaf dalam Islam ialah manfaat benda, barang, atau bangunan harus sesuai syariat. Artinya, benda yang dibangun di atas tanah wakaf atau barang yang diwakafkan harus memiliki manfaat berkepanjangan dan tahan lama.

3. Perbanyak Literasi Wakaf Online.

Pada dasarnya, wakaf digital memudahkan umat dalam bertransaksi. Di era serba cepat ini, banyak sekali webinar mengenai wakaf uang yang diselenggarakan oleh pengelola resmi. Selain itu, banyak pula jurnal penelitian wakaf dari sudut pandang ekonomi syariah. Website lembaga wakaf juga buat artikel ringan yang gampang dibaca. Yuk, bangkit!

4. Transparansi Laporan.

Lembaga wakaf Indonesia yang kredibel, harus memiliki transparansi laporan. Pemerintah mendukung program wakaf uang untuk dikelola secara akuntabel, amanah, dan profesional.

5. Transparansi Komunikasi.

Wakif dan donatur perlu transparansi komunikasi. Untuk wakif, wakaf identik dengan ikrar. Maka dari itu, wajib adanya transparansi komunikasi antara donatur, wakif, dan pengelola wakaf. Perluasan komunikasi melalui sosial media dapat meningkatkan kepercayaan donatur. Pilihlah lembaga yang selalu memperbarui (up to date) laporan dan menjaga hubungan baik dengan wakif dan donatur.