WAKAF MANDIRI – Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia." (QS. Al-Hadid: 18)
Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah kematian yang buruk. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya dan mencegah kematian yang buruk (su'ul khotimah) dan Allah pula akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri." (HR. Thabrani)
Sedekah tidak hanya berbentuk harta benda. Sedekah juga bisa dilakukan dalam bentuk non materi seperti menolong orang lain dengan tenaga dan pikiran, mengajarkan ilmu, dan semacamnya.
Berikut beberapa jenis sedekah yang paling utama. Yakni,
1. Sedekah Khofiyyah.
Yakni sedekah yang tersembunyi. Sedekah khofiyyah merupakan sedekah yang paling utama, karena dilakukan secara sembunyi, ikhlas, dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT.
Allah SWT berfirman, "Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah: 271)
2. Sedekah dalam Keadaan Sehat dan Kuat.
Sedekah yang diberikan ketika sehat, lebih utama daripada sedekah yang diberikan ketika sedang sakit atau dalam bentuk wasiat setelah meninggal dunia.
Dalam sebuah hadits diceritakan, bahwa ada seorang laki-laki yang menemui Nabi Muhammad SAW, lalu dia bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang pahalanya paling besar?" Nabi SAW menjawab, "Engkau bersedekah dalam keadaan sehat, sangat menyayangi harta, takut miskin, dan mengharapkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda (sedekah). Ketika ruh (nyawa) sampai di tenggorokan (hampir meninggal, barulah) engkau berwasiat: untuk si anu sekian, untuk si anu sekian. Padahal waktu itu kekayaan sudah menjadi hak ahli waris." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Sedekah dari Kelebihan Harta.
Sedekah ini dilakukan ketika kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangganya terpenuhi. Sementara ia masih memiliki kelebihan harta. Dengan begitu, ia menyedekahkan hartanya kepada orang lain.
Allah SWT berfirman, "...dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka infakkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan". Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir." (QS. Al Baqarah: 219).
Adapun, orang yang bersedekah, sementara keluarganya membutuhkannya atau dia masih mempunyai utang, maka membayar utang dan menafkahi keluarga lebih utama.
4. Sedekah Sesuai dengan Kemampuan.
Bersedekah sesuai dengan kemampuan seseorang, baik sedikit maupun banyak. Maka itu termasuk sedekah yang paling utama. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk bersedekah sesuai dengan kemampuan.
Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah yang sesuai dengan kemampuan. Dan dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu." (HR. Abu Dawud)
5. Sedekah kepada Keluarga (Istri dan Anak).
Bersedekah kepada keluarganya, termasuk sedekah yang paling utama. Disebutkan dalam sebuah hadits Imam Muslim, Rasulullah SAW menjelaskan, "Ada empat macam dinar (harta dan penggunaannya). Satu dinar engkau berikan kepada orang miskin, satu dinar engkau belanjakan untuk membebaskan hamba sahaya, satu dinar engkau infakkan di jalan Allah, dan satu dinar lagi engkau nafkahkan kepada keluargamu. Yang paling utama dari keempatnya adalah dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu." (HR. Muslim).
6. Sedekah kepada Kerabat.
Bersedekah kepada kerabat termasuk sedekah yang paling utama. Kerabat adalah paman, bibi, sepupu dan lain-lain. Namun, yang harus diutamakan dari kerabat untuk diberikan sedekah adalah anak yatim yang ada hubungan kerabat dan kerabat yang memusuhi kita tapi dia menyembunyikannya.
Rasulullah SAW bersabda, "Bersedekah kepada orang miskin itu termasuk sedekah, dan bersedekah kepada kerabat ada dua (keuntungan): termasuk sedekah dan (menjalin) silaturahmi." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)
7. Sedekah kepada Tetangga.
Allah SWT telah memerintahkan hambaNya untuk berbuat baik kepada tetangga.
Allah berfirman, "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. An-Nisa: 36).
Bersedekah kepada tetangga termasuk amal saleh yang utama. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW berpesan, "Hai Abu Dzar, jika engkau memasak, perbanyaklah kuahnya. Lalu, bagikan kepada tetanggamu." (HR. Muslim)
8. Sedekah kepada Kawan Seperjuangan di Jalan Allah.
Sedekah kepada kawan seperjuangan di jalan Allah SWT, termasuk sedekah yang utama. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Seutama-utama dinar (harta) yang diinfakkan oleh seseorang ialah dinar yang diinfakkan untuk keluarganya. Lalu, dinar yang diinfakkan untuk kendaraan dalam perjuangan fii sabiilillaah. Dan dinar yang diinfakkan untuk membantu kawan-kawan seperjuangannya fii sabiilillaah." (HR. Muslim)
9. Sedekah untuk Keperluan Jihad fii sabilillaah.
Berjihad dengan harta di jalan Allah SWT termasuk salah satu sifat orang mukmin. Sebagian ulama berpendapat bahwa jihad memiliki makna luas. Jihad adalah segala usaha yang dicurahkan untuk kemajuan Islam.
Rasulullah SAW bersabda, "Seutama-utama sedekah adalah ia kemah (untuk berteduh dan beristirahat) fii sabiilillaah..." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
10. Sedekah Jariyah.
Yakni, sedekah yang akan terus mengalir pahalanya. Bahkan, ketika yang bersangkutan sudah meninggal dunia sekalipun. Sedekah jariyah dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Seperti membangun masjid, menyebarkan ilmu, memberi makan, hingga menggali sumur untuk kepentingan orang banyak.