...
Sabar Menerima Takdir

WAKAF MANDIRI - Sabar terhadap takdir Allah, berarti menahan hati dari perasaan marah, kesal, dan dongkol terhadap ketentuan Allah. Menahan lisan dari berkeluh kesah dan menggerutu akan takdir Allah. Menahan anggota badan dari bermaksiat seperti menampar wajah, menyobek pakaian, (atau membanting pintu, piring) dan perbuatan lain yang menunjukkan sikap ‘tidak terima’ terhadap keputusan Allah.

Sabar adalah pedang yang tidak akan tumpul, tunggangan yang tidak akan tergelincir dan cahaya yang tidak akan padam. Sabar adalah lautan yang tidak bertepi. Karenanya pahalanya pun tidak bertepi dan tidak berbatas.

”Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. az-Zum?r:10)

Sabar, tidaklah semudah ketika kita mengucapkannya. Karenanya Allah memberi ujian kepada manusia berupa musibah, kesusahan dan kesempitan. Kalaulah tidak diuji, tentu semua orang akan mengaku dirinya bersabar. Tapi dengan ujian itulah, akan nampak dan tersaring siapa yang benar-benar bersabar dan siapa yang sabar hanya menjadi ucapan di bibirnya.

Seorang yang tertimpa musibah namun tidak bisa bersabar, dia seperti mendapat dua musibah, yaitu musibah itu sendiri dan musibah karena dia kehilangan pahala kesabaran. Maka bersabarlah tatkala musibah itu datang. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita karenanya. Semoga Allah mengangkat derajat kita karenanya. Semoga kita lulus ujian sebagai orang yang benar-benar beriman karena kesabaran merupakan bagian dari iman.

”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabut: 2-3)