...
Obatnya Penyakit Hati

WAKAF MANDIRI - Setiap penyakit pasti ada obatnya. Tidaklah Allah SWT menurunkan penyakit, melainkan Allah juga menurunkan obatnya. Begitu pula dengan penyakit hati, ada obatnya. Diantaranya adalah,

1. Mentauhidkan Allah SWT dan menjauhkan syirik.

Obat yang paling mujarab untuk membersihkan hati, adalah dengan mentauhidkan Allah, ikhlas, serta beriman dengan keimanan yang benar, dan menjauhkan diri dari syirik. Setiap muslim wajib meyakini semua yang ada di langit, di bumi, dan diantara keduanya, semua itu adalah milik Allah SWT. Oleh karena itu, wajib bagi umatnya untuk mentauhidkan Allah, beribadah hanya kepadaNya, merasa takut, harap, cinta, tawakkal, taubat, memohon, meminta hanya kepada Allah SWT semata. “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5). Dengan mentauhidkan Allah, hati menjadi hidup, sehat, selamat, dan bahagia.

2. Menuntut ilmu syar’i dan mengamalkannya.

Menuntut ilmu syar’i adalah ladang penyubur iman. Nabi SAW diutus oleh Allah SWT, kepada seluruh umat manusia dengan membawa dua hal, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal saleh. Karenanya, konsekuensi dari menuntut ilmu adalah menerima kebenaran dan mengamalkannya. Orang yang paling bahagia adalah orang yang menuntut ilmu syar’i, ikhlas karena Allah, dan mengamalkannya.

3. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat.

Urutan dosa dan maksiat dari yang paling besar adalah syirik, kemudian bid’ah, lalu kemaksiatan secara umum. Kesemuanya ini harus dijauhkan dari amalan sehari-hari seorang muslim.

4. Berdzikir dan istighfar.

Berdzikir yang sesuai dengan sunnah Nabi SAW, serta banyak beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT, dapat mengobati hati yang sakit. Sebab dalam dzikir ada ketenangan hati.

Allah SWT berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d :28)

“Dan di akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 18)

5. Membaca Al Quran setiap hari.

Di dalam Al Quran itu terkandung penawar hati yang sakit. Allah SWT berfirman, “Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Rabb-mu, penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)

6. Selalu bertaubat kepada Allah SWT.

Nabi SAW bertaubat sebanyak 100 kali dalam sehari. Bahkan pernah dalam satu majelis Nabi SAW seratus kali mengucapkan, “Ya Allah, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat, dan Maha Pengampun.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah)

7. Berbuat baik kepada orang tua dan sesama manusia.

Berbuat baik, membantu, menolong sesama akan menjadikan hati menjadi sehat dan hidup. Yang lebih berhak supaya kita berbuat baik kepadanya adalah orang tua kita. Berbuat baik kepada orang tua akan melapangkan dada, memudahkan urusan, dan dapat memasukkan seseorang ke dalam Surga.

Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.” (HR. ath-Thabrani)

8. Membuang berbagai kotoran hati.

Hati seorang muslim harus senantiasa dibersihkan dari kotoran hati, seperti cinta dunia, sombong, ‘ujub (bangga diri), tidak jujur, dan yang lainnya. Di awal-awal diutusnya Nabi SAW sebagai Rasul, beliau diperintahkan oleh Allah SWT, “Dan pakaianmu hendaklah engkau bersihkan.” (QS. Al-Muddatstsir: 4)

Yang dimaksud dengan pakaian di sini menurut penjelasan ulama adalah hati, maksudnya adalah “dan hatimu hendaklah engkau bersihkan.”

9. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat.

Setiap mukmin dan mukminah hendaklah menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Betapa banyak orang muslim yang terlihat sibuk, namun tidak melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya. Seperti membicarakan aib orang lain, berangan-angan kosong dan sebagainya.

10. Banyak berdoa kepada Allah SWT.

Seorang muslim yang ingin supaya hatinya bersih, harus banyak berdoa dan memohon kepada Allah SWT, agar dikaruniai hati yang sehat, hati yang selamat, hati yang bersih, dan hati yang bertakwa kepada Allah.

Rasulullah SAW mengajarkan untuk mengucapkan, “Ya Allah,sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk ketakwaan, terpeliharanya diri, dan kecukupan.” (HR. Muslim, at-Tirmidzi, Ibnu Majah)