
Janganlah Berprasangka Buruk Kepada Saudaramu
WAKAF MANDIRI - Hati-hatilah dari prasangka buruk kepada saudaramu. Karena itu hanyalah akan menambah tabungan dosa bagi dirimu.
Bakr Al-Muzani pernah berkata, “Waspadalah dari ucapan yang jika kamu benar, kamu tidak diberi pahala, dan jika kamu salah kamu akan berdosa, yaitu prasangka buruk kepada saudaramu.” (Ibnu Sa’ad dalam At Thabaqat, 7/209).
Maka selagi bisa, berbaik sangkalah kepada saudaramu. Apalagi kepada ulama pewaris Nabi.
Amirul Mukminin Umar bin Khaththab berkata, “Janganlah engkau menyangka jelek suatu kalimat yang keluar dari saudaramu muslim, sedangkan engkau masih bisa mendapatkan ruang kebaikan dalam memahaminya.” (Ibnu Abi Dunya dalam Mudarotun Naas, 45).
Pernah juga Yunus bin Ubaid terkena musibah dengan meninggal dunia anaknya. Suatu saat, ada seorang mengatakan padanya, Sahabatmu Ibnu ‘Aun tidak datang bertakziyah untukmu, maka beliau menjawab, “Jika kita telah menjalin persaudaran dengan saudara kita dengan kuat. Maka tidak masalah jika dia tidak datang pada kita.” (Al-‘Uzlah karya Al-Khathabi, Ash Shadaqah wa Shadiq hlm. 38 karya Ibnu Abi Dunya).
Maka kewajiban bagi kita untuk mengedepankan husnudzhan (baik sangka) kepada saudara kita, lebih-lebih para ustadz atau dai. Apalagi kepada ulama sunnah.

Menjaga Kepercayaan dengan Kejujuran

Wakaf di Zaman Nabi Muhammad SAW

Penolakan, Bukan Akhir Segalanya

Definisi Wakaf Produktif

Menjaga Lisan

Hukum Mengubah Aset Wakaf

Kunci Sukses Dalam Kehidupan Dunia

Melipatgandakan Rezeki Hingga 700 Kali

Gunakan Harta Untuk Bekal Dunia dan Akhirat

Besarnya Pahala Wakaf
- Menjaga Kepercayaan dengan Kejujuran
- Wakaf di Zaman Nabi Muhammad SAW
- Penolakan, Bukan Akhir Segalanya
- Definisi Wakaf Produktif
- Menjaga Lisan
- Hukum Mengubah Aset Wakaf
- Kunci Sukses Dalam Kehidupan Dunia
- Melipatgandakan Rezeki Hingga 700 Kali
- Gunakan Harta Untuk Bekal Dunia dan Akhirat
- Besarnya Pahala Wakaf