Card image
Menjaga Lisan

WAKAF MANDIRI - Lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Lisan merupakan anggota badan manusia yang cukup kecil, jika dibandingkan anggota badan yang lain. Namun, ia dapat menyebabkan pemiliknya ditetapkan sebagai penduduk surga, atau bahkan dapat menyebabkan pemiliknya dilemparkan ke dalam api neraka.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya setiap muslim memperhatikan apa yang dikatakan oleh lisannya. Karena bisa jadi seseorang menganggap suatu perkataan hanyalah kata-kata yang ringan dan sepele. Namun ternyata, hal itu merupakan sesuatu yang mendatangkan murka Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhoan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Salah satu bahaya tidak menjaga lisan adalah, bisa menyebabkan pelakunya dimasukkan ke dalam api neraka, meskipun itu hanyalah perkataan yang dianggap sepele oleh pelakunya.

Buah menjaga lisan adalah surga. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mampu menjamin untukku apa yang ada di antara kedua rahangnya (lisan) dan apa yang ada di antara kedua kakinya (kemaluan) aku akan menjamin baginya surga.” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim untuk menjaga lisan dan kemaluannya dari perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah. Hal ini dalam rangka untuk mencari keridhaanNya dan mengharap balasan berupa pahala dariNya. Semua ini adalah perkara yang mudah bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Allah SWT.

Quotes

WAKAF MANDIRI adalah lembaga wakaf nasional yang berkhidmat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yatim dan dhuafa, dengan menggalang dan mengelola sumberdaya wakaf secara produktif, profesional dan amanah.

Wakaf Mandiri - Menjaga Lisan
Card image
Menjaga Lisan

WAKAF MANDIRI - Lidah adalah anggota badan yang benar-benar perlu dijaga dan dikendalikan. Sesungguhnya lidah adalah penerjemah hati dan pengungkap isi hati. Oleh karena itulah, setelah Nabi SAW memerintahkan istiqamah, beliau mewasiatkan untuk menjaga lisan. Dan lurusnya lidah itu berkaitan dengan kelurusan hati dan keimanan seseorang.

Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Malik , dari Nabi SAW bersabda, “Iman seorang hamba tidak akan istiqamah, sehingga hatinya istiqamah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqamah, sehingga lisannya istiqamah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga.” (HR. Ahmad)

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi SAW bersabda, Jika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lesan, “Takwalah kepada Allah di dalam menjaga hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqaomah, maka kami juga istiqamah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang.” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itulah, sepantasnya seorang mukmin menjaga lidahnya. Jaminan bagi orang yang menjaga lidahnya dengan baik. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya, niscaya aku menjamin surga baginya.” (HR. Bukhari)

Beliau juga menjelaskan, bahwa menjaga lidah merupakan keselamatan. Dari ‘Uqbah bin ‘Aamir, dia berkata, “Aku bertanya, wahai Rasulallah, apakah sebab keselamatan?” Beliau menjawab, “Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu, dan tangisilah kesalahanmu.” (HR. Tirmidzi)

Yaitu janganlah engkau berbicara kecuali dengan perkara yang membawa kebaikanmu, betahlah tinggal di dalam rumah dengan melakukan ketaatan-ketaatan, dan hendaklah engkau menyesali kesalahanmu dengan cara menangis.

Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 676 H) berkata, “Ketahuilah, sepantasnya bagi setiap mukallaf (orang yang berakal dan baligh) menjaga lidahnya dari seluruh perkataan, kecuali perkataan yang jelas mashlahat padanya. Ketika berbicara atau meninggalkannya itu sama mashlahat-nya, maka menurut Sunnah adalah menahan diri darinya. Karena perkataan mubah bisa menyeret kepada perkataan yang haram atau makruh. Bahkan, ini banyak atau dominan pada kebiasaan. Sedangkan keselamatan itu tiada bandingannya.”

Selain itu, bahwa lidah merupakan alat yang mengungkapkan isi hati. Jika Anda ingin mengetahui isi hati seseorang, maka perhatikanlah gerakan lidahnya, isi pembicaraannya, hal itu akan memberitahukan isi hatinya, baik orang tersebut mau atau enggan.

Kesimpulannya adalah, bahwa kita diperintahkan berbicara yang baik, dan diam dari keburukan. Jika berbicara hendaklah sesuai dengan keperluannya.

Quotes

WAKAF MANDIRI adalah lembaga wakaf nasional yang berkhidmat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yatim dan dhuafa, dengan menggalang dan mengelola sumberdaya wakaf secara produktif, profesional dan amanah.

Wakaf Mandiri - Menjaga Lisan
Card image
Menjaga Lisan

WAKAF MANDIRI - Seorang muslim hendaknya menjaga lisannya dari pembicaraan berlebihan yang tidak ada manfaatnya. Jika telah menyampaikan maksudnya dengan kalimat pertama, lalu mengucapkan dua kalimat, maka kalimat kedua ini berarti berlebihan.

Allah SWT berfirman, “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS. An Nisa’: 114)

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Saya mewanti-wanti kalian agar tidak berbicara secara berlebihan. Cukuplah bagi seseorang dari kalian untuk berbicara sebatas keperluannya saja.”

Mujahid berkata, “Sesungguhnya setiap pembicaraan akan dituliskan. Bahkan seseorang yang mendiamkan anaknya (supaya tidak menangis) dan berkata (dengan maksud berbohong), ‘Saya akan membelikan ini dan itu untukmu, sehingga jangan menangis lagi.’ Orang ini akan ditulis sebagai pendusta.”

Ibrahim At Tini berkata, “Apabila seorang mukmin ingin berbicara, hendaklah ia mempertimbangkannya. Jika bermanfaat baginya, silahkan mengucapkannya. Namun jika tidak, hendaknya ia diam. Sedangkan lisan seorang pendosa selalu ceplas ceplos.”

Quotes

WAKAF MANDIRI adalah lembaga wakaf nasional yang berkhidmat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yatim dan dhuafa, dengan menggalang dan mengelola sumberdaya wakaf secara produktif, profesional dan amanah.